Senin, 27 Mei 2013

Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur

Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU TimurPeningkatan pembangunan di suatu daerah memanglah sangat penting dan sudah menjadi keharusan tapi yang lebih penting adalah bagaimana menjaga dan memelihara hasil-hasil pembangunan yan sudah ada. Untuk itulah, Calon Gubernur Sumsel Nomor Urut 4 H Alex Noerdin mengajak seluruh masyarakat di Sumsel untuk bersama-sama menjaga dan memelihara semua hasil-hasil pembangunan yang ada.

• • • • • • • • • • • • • •


Sejak lima tahun terakhir, pembangunan di Sumsel maju pesat. Progaram sekolah dan berobat gratis dirasakan dinikmati rakyat Sumsel. Berbagai program kerakyatan digulirkan dan dinikmati Wong Sumsel. SEA Games XXVI membawa nama Sumsel dikagumi dunia.

Namun geliat pembangunan itu tak dirasakan sebagian rakyat Sumsel. Salah satunya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Program sekolah dan berobat gratis, ternyata tidak berjalan di kabupaten yang sudah berusia sembilan tahun itu.

SEA Games Wujudkan Sumatera Selatan Kian Gemilang

Memperjuangkan Sumatera Selatan menjadi venue utama penyelenggaraan pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26, bukanlah tanpa perhitungan. Kejayaan Sriwijaya (abad VII-XIII) mendunia, menjadi inspirasi perlunya Gubernur H Alex Noerdin memperkenalkan kembali kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan kepada dunia, lewat gelaran SEA Games yang berlangsung selama 12 hari. Kehadiran ratusan awak media nasional dan internasional diprediksi akan memberikan dampak publikasi yang massif, tidak saja mengenai event pertandingan, namun juga serba serbi kekayaan budaya, wisata, industri dan sebagainya.



Belasan ribu orang dari luar daerah tumpah ruah meramaikan SEA Games, bukan saja memberikan multiplier effects yang panjang, namun juga menumbuhkan kembali semangat kebanggaan Wong Kito Galo setara dengan bangsa-bangsa lain dari berbagai belahan dunia.

Ribuan orang memperoleh manfaat ekonomis secara langsung, mulai pedagang kaki lima, pemilik warung-warung makan dan restoran, usaha penignapan/hotel, dan sebagainya. Petani pun bisa merasakan dampak karena serapan kebutuhan pangan untuk belasan ribu pendatang. Banyak pelaku usaha kerajinan rakyat seperti songket, kain tajung dan kain jumputan, pengusaha ukir kayu Palembang dan hardcraft pun kebagian rezeki.

Ratusan miliar rupiah pun beredar di seantero kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, tidak hanya persiapan sarana/prasarana pendukung, namun juga hasil dari hasil pembelanjaan para pendatang. Hampir semua lapisan masyarakat turut meraskan perputaran ekonomi sejak sebelum hingga setelah SEA Games.

Dan hingga kini, dampaknya masih terasa, di mana sector riil terus tumbuh bahkan berkembang. Pedagang makanan kaki lima misalnya, merasakan kenikan omzet dua hingga lima kali lipat disbanding sebelumnya. Usaha angkutan mobil sewaan pun terus tumbuh seiring keluar masuknya orang luar untuk beragam keperluan usaha di Provinsi Sumatera Selatan.

Geliat pembangunan yang member dampak pada menigkatnya Indeks Pembangunan Manusia bisa dilihat dari hanya 72,05 pada 2008 menjadi 73,42 pada 2011, sehingga Provinsi Sumatera Selatan naik dua peringkat dari urutan 11 menjadi ke-9 pada 2011. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pun meningkat drastis, dari hanya Rp 2,2 trilyun pada awal H Alex Noerdin menjabat Gubernur menjadi Rp 6,02 trlyun pada 2013.

Tak hanya bidang yang terkait dengan dunia keolahragaan, Kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan juga tampak. Seperti ditunjukkan oleh keberadaan pelajar-pelajar berprestasi Sumsel yang akan mewakili Indonesia ikut berkompetisi event bergengsi di tingkat dunia, seperti Genius Olympiad 2013 di New York, Amerika Serikat dan Mostratek Science Fair 2013 di Brazil. Delegasi putra-putri terbaik Sumatera Selatan itu, diyakini akan membawa hasil gemilang, yang bisa mengankat kembali kejayaan Sumatera Selatan di kancah internasional. Uniknya, mereka adalah putra-putri terbaik yang menikmati fasilitas pendidikan gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan semasa kepemimpinan Gubernur H Alex Noerdin.

Program Pendidikan Gratis yang dilaksanakan sejak 2008 telah berhasil menurunkan angka putus sekolah, dan meningkatkan partisipasi bersekolah. Tak hanya untuk pelajar tingkat dasar hingga menengah, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus merealisasikan komitmen meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui aneka program beasiswa, seperti beasiswa S-1 untuk pelajaran dengan kelulusan terbaik, beasiswa pendidikan untuk guru dan pegawai berprestasi, beasiswa untuk santri yang menginginkan profesi bidang kedokteran hingga beasiswa program doctor (S-3) bagi warga Sumatera Selatan yang kuliah di perguruan tinggi favorit hingga sebanyak 70 orang setiap tahunnya.

Tak hanya itu, pada sector kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadi pelopor fasilitas berobat gratis untuk warganya, tanpa proses berbelit-belit seperti harus membawa surat keterangan miskin dan sebagainya. Cukup membawa surat keterangan kependudukan dari pemerintah setempat, setiap warga Sumatera Selatan bisa menikmati fasilitas berobat gratis dalam program Universal Health Coverage di seluruh Puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit sakit pemerintah, serta beberapa rumah sakit swasta.

Semua program itu merupakan penjabaran semboyan Rakyat Didahulukan, Kerja diutamakan, dimana aparatur pemerintah menempatkan diri sepenuhnya sebnagai pelayan masyarakat, tanpa diskriminasi, demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Sumatera Selatan Gemilang hanya terwujud jika masyarakatnya sehat, cerdas dan berpikiran maju. Produktivitas akan nyata jika memiliki modal kesehatan dan pendidikan memadai, sehingga masyarakat Sumatera Selatan mampu mengelola kekayaan, seperti sector pertanian, perkebunan, pertambangan dan kekayaan energi dan mineral yang terkandung di Bumi Sriwijaya.

Demi mewujudkan itu pula, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mewujudkan pembangunan sarana/prasarana transportasi seperti peningkatan kapasitas bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II dari 1 juta pemunpang menjadi 3 juta penumpang per tahun, ruas tol Trans Sumatera, rel ganda Tanjung Api-Api – Tanjung Enim, dan sebagainya sehingga arus manusia dandistribusi barang-barang produk pertanian/perkebunan kian lancer sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Dari pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, diperkirakan akan menggerakkan industry hilir untuk pengolahan dari aneka jenis bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi, sehingga didapat volume bisnis yang sangat besar, dan diperkirakan sanggup menyerap 380 tenaga kerja formal dan menciptakan munculnya ribuan usaha sector informal sebagai dampak ikutan pembangunan kawasan industry.