Jumat, 01 Agustus 2014

Bedah 1.000 Rumah Kumuh

Di Kawasan Seberang Ulu


Bedah 1.000 Rumah Kumuh
Butuh perhatian: Deretan rumah di pinggir Sungai Musi kawasan Seberang Ulu yang memerlukan perhatian pemerintah

_________________________________________



PALEMBANG --- Pemerintah Kota (Pemot) Palembang mengalokasikan dana Rp 10 miliar dari APBD tahun ini untuk program bedah rumah. Ada 1.000 rumah di kawasan Seberang Ulu (SU) I dan II yang akan dibedah.

Pelaksanaannya minggu kedua Agustus. "Setidaknya, sudah ada 1.000 kepala keluarga (KK) yang sudah didata untuk dibedah rumahnya," jelas Kepala Bidang (Kabid) Perumahan Rakyat Dinas PU Cipta Karya (PUCK) Kota Palembang, Albert Midianto, kemarin.

Dalam program bedah rumah ini, pihaknya akan terlebih dahulu memfokuskan perbaikan atap rumah, baru dilanjutkan dengan dinding dan lantai rumah yang dibedah.

Dijelaskan Albert, kawasan SU sengaja dipilih untuk menerima program ini sesuai surat keputusan (SK) daerah kumuh yang dimiliki Kota Palembang dan data dari pusat. Mayoritas kawasan kumuh sedang berada di wilayah SU. "Sebenarnya kalau berpatkan data, 80 persen rumah kumuhdi wilayah SU butuh renovasi. Namun, kami baru memilih yang paling layak dibantu yakni sekitar 1.000 rumah," imbuhnya.

Ke depan, dinas PUCK juga akan melakukan bedah rumah di kawasan Seberang Ilir hingga merata di seluruh titik yang memiliki rumah kumuh.

"Sebenarnya, kami sudah melakukan survei terkait penerimaan manfaat bedah rumah ini. Namun untuk akurasi data, sekarang kami masih melakukan survei ulang. Begitu sudah clear, maka akan segera dibangun," cetus Albert.

Lebih lanjut dikatakan Albert, KK yang berhak menerima bantuan program bedah rumah ini adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan jumlah tanggungan banyak. Lalu, akan dilihat pula kriteria rumahnya. Juga pekerjaan dan berdasarkan usulan dari RT, RW, tokoh masyarakat setempat, serta usulan dari diri sendiri.

Jika semua kriteria terpenuhi, ucap Albert, pihaknya akan melakukan survei ke lapangan bersama tokoh masyarakat setempat. Survei untuk mengecek kondisi rumah yang akan dibedah. "Kami memperioritaskan rumah warga yang memang mendesak untuk dibedah," pungkasnya.

Lebih lanjut dikatakan Albert, ciri-ciri rumah kumuh di antaranya, memiliki sanitasi yang buruk. Bahkan ada beberapa rumah yang belum memiliki sanitasi. Myoritas rumah kumuh berbentuk panggung dengan dinding papan dan atap rumah daun atau seng yang sudah berkarat.

Selain itu, untuk lantai rumah, masih menggunakan papan seadanya. Penghuninya kadang lebih dari satu KK dengan jumlah anak lebih dari tiga orang. "Rata-rata mata pencaharian mereka yang tinggal di rumah kumuh di sektor nonformal dan bersifat tidak tetap," tuturnya. Kondisi rumah kumuh cenderung berdempetan, bahkan tidak mempunyai jarak. (cj6/ce4)

Sumatara Ekspres, Jumat, 1 Agustus 2014