PALEMBANG - Sebanyak 1.500 ustaz dan ustazah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan dana operasional dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Penyerahan bantuan dipusatkan di Gedung Diklat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), kemarin.
Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Samuil Khotib mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyejahterakan para ustaz dan ustazah di Sumsel. Kegiatan ini merupakan program rutin pemerintah. “Tahun ini, ada 1.500 ustaz dan ustazah yang menerima bantuan dana operasional. Besarnya Rp 1,2 juta/orang yang akan diberikan per tahun,” katanya usai memberikan bantuan dana operasional ustaz dan ustazah, dan membuka pelatihan Lembaga Pembina serta Pengembangan TK Al-Qur'an (LPPTKA).
Menurutnya, tahun ini dana yang dianggarkan Rp3 miliar untuk bantuan dana operasional ustaz dan ustazah serta masjid di Sumsel. Angka tersebut memang belum mampu men-cover seluruh ustaz dan ustazah yang berjumlah 26 ribu. Pasalnya, terkendala pada anggaran yang sangat terbatas.
“Kami berharap, bantuan ini dapat memacu kinerja para ustaz dan ustazah dalam memberikan pelajaran agama kepada anak-anak. Sehingga mampu terbebas dari buta baca tulis Al-Qur'an.
Sementara itu, Ketua Umum DPW BKPRMI Sumsel, Alhanan Nasir Syukri, menambahkan, saat ini terdapat 9.000 TK dan TPA di Provinsi Sumsel yang diasuh oleh 29.423 ustaz dan ustazah. “Tahun ini, ada 1.500 ustaz dan ustazah yang mendapatkan bantuan dana operasional. Khusus untuk di Kota Palembang, yang dapat sebanyak 330 ustaz dan ustazah,” kata dia.
Ia menambahkan, masih banyaknya ustaz dan ustazah yang belum mendapatkan dana operasional harus menjadi perhatian pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. “Kami berharap, pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota terus meningkatkan anggaran. Sehingga seluruh ustaz dan ustazah di Sumsel mendapatkan dana operasional,” tukasnya. (cj4/via/ce4)
Sumatera Ekspres, Sabtu, 29 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar