PALEMBANG -- Sudah menjadi tradisi, saat menyambut perayaan Imlek, warga Tionghoa, khususnya umat Tridharma melakukan ritual sembahyang, bersih-bersih rumah sebagai penghormatan kepada dewa Cau Kun Kong.
"Dewa Cau Kun Kong atau dewa dapur bertugas mencatat baik dan buruknya perbuatan manusia di rumah tersebut dalam satu tahun," ujar Wakil Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Indonesia (Matrisia) Komisariat Sumatera Selatan (Sumsel), Tjik harun, kemarin.
Biasanya, kata Tjik Harun, ritual bersih-bersih rumah diadakan pada 24 bulan 12 atau seminggu menjelang perayaan Imlek dengan harapan dewa tersebut melaporkan perbuatan yang baik dilakukan manusia.
Pada riual tersebut, terang Harun, umat Tridharma memberikan persembahan makanan berupa makanan yang manis dan lengket, seperti aneka dodol dengan harapan segala sesuatu yang manis yang didapat di tahun ini akan terus lengket dan tetap diberikan di tahun depan. Bukan hanya di rumah, di setiap vihara dan kelenteng pun biasanya ada kegiatan ritual dengan membersihkan meja altar dan akan memasang lampu lampion di lingkungannya.
Dalam melakukan ritual sembahyang tersebut, masing-masing warga Tionghoa, khususnya Tridharma memohon kepada dewa baik doa agar diberikan rezeki serta berkah di tahun berikutnya dan umurnya panjang, serta jauh dari bencana. "Semua doa yang ditujukan kepada dewa tergantung dengan masing-masing individu, sehingga merupakan waktu yang utama buat berdoa, memohon sesuatu keinginan mereka (umat Tridharma, red)," tutup Harun. (wia/vin/ce2)
Sumatera Ekspres, Sabtu, 4 Januari 2013
0 komentar:
Posting Komentar